Kabupaten Pekalongan, GarudaJateng – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi. Meninjau lokasi desa-desa yang ada di Kabupaten Pekalongan. Kamis (7/11/2019).
Dalam kegiatan kunjungan Wamendes tersebut. Tampak hadir Kepala Dinas PMD PPPA kabupaten Pekalongan, M. Afib SSos, Camat Tirto beserta unsur forkopimcam, unsur pemerintah dan non pemerintah serta masyarakat Desa Mulyorejo.
Sedikitnya ada tiga lokasi Desa yang ditinjau. Diantaranya Desa Mulyorejo, kecamatan Tirto, Desa Wiroditan, kecamatan Bojong, dan Desa Kedungjaran, kecamatan Sragi.
Desa Mulyorejo menjadi perhatian khusus. Karena Desa ini merupakan kategori Desa tertinggal.
Wakil Menteri Desa, PDTT, Budi Arie Setiadi mengatakan. “Masalah ini adalah masalah kita bersama. PDTT tugasnya hanya memastikan dana desa yang dikucurkan dari pemerintah pusat tersampaikan ke desa-desa. Dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat di desa dengan transparansi anggaran,” paparnya.

Dari hasil perjalanannya meninjau beberapa daerah, pihaknya melihat dana desa secara umum memberi manfaat bagi kemajuan desa. “Jika masih ada persoalan, maka harus kita benahi bersama”, ujar Budi.
Dugaan adanya beberapa desa fiktif di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Kementrian Desa PDTT mendorong agar dilakukan verifikasi desa di seluruh wilayah Republik Indonesia.
“Ada 15 desa yang diduga fiktif dan tersebar di beberapa provinsi. Kebanyakan berada di Luar Jawa. Harapannya, ke depan, tidak ada desa fiktif, terlebih di Kabupaten Pekalongan,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi adanya desa fiktif. Menurutnya, sekarang ini ada sistem keuangan desa yang transparan. Semuanya terukur dan terpantau.
Pengawasan dana desa, menurut Budi Arie Setiadi. Harus berbasis pada keterlibatan masyarakat. “Masyarakat harus mengawasi penggunaan dana desa. Rakyat sekarang sudah cerdas, semua sudah transparan,“ pungkasnya.
Plt. Kepala Desa Mulyorejo, Muhadiyono S.H. Dalam kesempatan tersebut menyampaikan permasalahan yang dihadapi desanya yang memiliki luas wilayah 72,38 hektare. Permasalahan tersebut yakni adanya genangan air rob yang semakin tahun semakin meningkat debit airnya.
“Air rob Desa Mulyorejo bermula dari tahun 2006 sampai sekarang. Terakhir kondisi di wilayah ini, pada bulan Januari 2019 genangan air tinggi sekali. Dalam kurun waktu 2015 hingga 2019. Air rob mengalami kenaikan sekitar 31%,” ungkap Muhadi.
Wakil Bupati Pekalongan, Ir. Hj. Arini Harimurti. Dalam sambutan saat menerima kunjungan rombongan Wamendes PDTT. Menyampaikan terima kasih atas kunjungan Wamen. Menurutnya, dengan kunjungan ini, pihak kementrian bisa melihat langsung kondisi Kabupaten Pekalongan, khususnya Desa Mulyorejo.

Harapannya, dengan adanya kegiatan ini, maka program-program dari Pusat dapat bersinergi dengan program-progam dari Daerah.
”Kami harapkan nanti ada sinergitas, antara program desa yang dilakukan pemerintah kabupaten dengan program dari pemerintah pusat. Tidak hanya dana pemerintah, barangkali dana-dana dari swasta, termasuk CSR dan lainnya nanti bisa kita sinergikan,” tutur Arini. (Ikhsan)