Kabupaten Pekalongan, GarudaJateng – Nasib naas dialami seorang penambang, Tahyari (60th). Warga Desa Mentolo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan. Tewas tertimpa batu wadas besar, saat melakukan penambangan di Sungai Suruhan.
Korban tertimpa batu wadas dengan ukuran cukup besar. Korban saat itu dengan posisi tertelungkup sedangkan ukuran batu yang menimpa kurang lebih berdiameter 1,5 Meter dan tinggi 2 Meter.
Sabtu (09/11/2019), sekira pukul 07.30 WIB. Saat itu, korban bersama Kastiyono (55th), Sarimpen (54th) dan Turipah (44th). Berangkat untuk melaksanakan kegiatan penambangan batu wadas.
Batu tersebut untuk dijadikan material pasir batu di tebing atas sungai Suruhan, Dukuh Mendolo timur, Desa Mendolo, Kecamatan Lebakbarang, kabupaten Pekalongan.
Setelah sampai di lokasi, pada saat penggalian material tambang korban memisahkan diri dari rekan lainnya. Sekitar pukul 08.00 WIB, saat melakukan penggalian. Material menimpa korban.
Adanya kejadian itu, Kastiyono, salah satu rekan korban. Mendengar adanya reruntuhan batu yang disertai teriakan minta tolong dari korban. Sontak Kastiyono mengajak teman-temannya untuk melihat ke lokasi.

Ketika di lokasi, ternyata ditemukan korban sudah tertimpa batu wadas dengan ukuran cukup besar. Korban saat itu dengan posisi tertelungkup sedangkan ukuran batu yang menimpa kurang lebih berdiameter 1,5 Meter dan tinggi 2 Meter.
Mengetahui kejadian itu, teman-temannya berusaha menolong korban dan mereka saling berbagi tugas. Turipah memberitahukan warga sekitar untuk membantu menyingkirkan batu tersebut.
Selang 15 menit kemudian, warga tiba di lokasi. Bersama-sama membantu mengevakuasi korban. Namun karena luka berat akibat benturan batu besar tersebut, mengakibatkan korban meninggal dunia setelah berhasil dievakuasi.
Kasubbag Humas Polres Pekalongan, Iptu Akrom membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan pada tubuh korban yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Lebakbarang, korban meninggal dunia dikarenakan luka berat yang diderita. (Ikhsan)