Dinkes Kota Pekongan
Ragam

Waspada Bahaya Stapler Pada Bungkus Makanan

Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Bahan pangan mentah atau makanan yang sudah jadi yang dibungkus plastik atau daun dengan menggunakan stapler beresiko bahaya fisik karena stapler yang terlepas dapat masuk ke dalam makanan tanpa diketahui.

Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Moh Rusli Effendi,Sfarm,Apt, menjelaskan, stapler merupakan sebuah alat bantu yang terbuat dari besi dan di dalamnya terdapat isi yang dikenal dengan nama staples yang difungsikan untuk membantu menjepit kertas dalam jumlah tertentu agar tidak tercecer. Namun nyatanya, saat ini banyak penjual makanan menggunakan stapler untuk merekatkan kemasan makanan.

“Menutup bungkus makanan dengan stapler memang tidak dilarang, akan tetapi sangat tidak dianjurkan karena bisa menimbulkan risiko yang tidak kecil. Risiko berupa bahaya fisik karena isi stapler yang terlepas dapat masuk ke dalam makanan tanpa diketahui. Kalau masuk dalam makanan, dan ikut tertelan tentu sangat berbahaya bagi orang yang memakannya, dan jika menancap pada permukaan kulit dan tertelan dalam tubuh akan menyebabkan peradangan atau infeksi,” papar Rusli saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (13/10/2020).

Menurutnya, masyarakat khususnya penjual makanan cenderung memilih menggunakan stapler untuk menutup bungkus makanan, karena dianggap lebih cepat, praktis, ekonomis dan hasilnya rapi serta kuat. Namun demikian, bahaya yang ditimbulkannya sangat tidak sebanding dengan kemudahan yang ditawarkannya. Terlebih, dalam stapler berisikan isi stapler yang merupakan benda logam kecil yang mudah berkarat. Pihaknya menyarankan, masyarakat khususnya penjual makanan bisa menggantinya menggunakan karet, solatip atau lidi sebagai solusi pengganti stapler dan pembungkus yang aman digunakan. Dalam edukasi keamanan pangan, kata Rusli, anjuran ini tentunya sebagai warning atau sikap kehati-hatian agar penggunaan staples dapat dihindari pada pembungkus makanan.

“Apabila mendapati makanan dengan penutup bungkus yang demikian, sebaiknya pastikan bahwa stapler telah dibuka dan dibuang ke tempat sampah. Jika dibuang sembarangan pun dikhawatirkan terinjak dan bisa berakibat melukai orang lain. Penggunaan yang lebih aman bisa diganti menggunakan karet gelang, solatip, atau lidi yang lebih aman digunakan untuk perekat bungkus makanan. Cermati apa yang kita konsumsi dan memperhatikan betul kemasan makanan sebelum dimakan. Jika ini dilakukan oleh masyarakat maka program pemerintah untuk melindungi masyarakat dari penggunaan bahan berbahaya pada makanan bisa terlaksana dengan baik,” tandasnya. (HL/Tim)

Related posts

TMMD Tahap II 2020 Sasar Setono

Hadi Lempe

Mensos Risma Apresiasi Penyaluran Bantuan di Kota Pekalongan

Hadi Lempe

Dorong Keterbukaan, Pemkot Anugerahkan Penghargaan KIP

Hadi Lempe

Selama Libur Lebaran, Dinkes Siagakan Layanan Kesehatan Bagi Pemudik

Hadi Lempe

Tahun 2021, Kota Pekalongan Targetkan Program Pemberian Bantuan RTLH Tuntas

Hadi Lempe

400 Nasi Bungkus Dibagikan Kepada Para Pengungsi Korban Banjir

Hadi Lempe

Leave a Comment