Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Dalam rangka mewujudkan komitmen birokrasi bebas korupsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mencanangkan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM), bertempat di Aula Kantor BPBD setempat, Senin (7/12/2020).
Walikota Pekalongan,HM Saelany Machfudz,SE memimpin apel pencanangan ZI tersebut. Dalam arahannya, Saelany menyampaikan terimakasih atas dicanangkannya Zona Intergritas menuju WBK dan WBBM di Lingkungan BPBD Kota Pekalongan. Bahwa, predikat Zona Integritas ini tentu memiliki arti penting bagi Pemerintah Daerah, yaitu sebagai sarana dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, sebagai implementasi penerapan Permen-PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019. Saelany terus mendorong agar seluruh OPD yang ada di Lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan segera melakukan pencanangan pembangunan Zona Integritas.
“Alhamdulillah, sampai dengan saat ini, sudah 26 (dua puluh enam) OPD yang telah melakukan deklarasi pembangunan Zona Integritas. Praktis, hanya ada 5 (lima) OPD yang masih belum melakukan pencanangan, dan ditargetkan sampai dengan akhir tahun 2020 ini dapat selesai semua,” ucap Saelany.
Disampaikan Saelany, mewakili masyarakat Kota Pekalongan, pihaknya menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh aparatur di Lingkungan BPBD Kota Pekalongan, mulai dari jajaran tertinggi, satuan petugas, sampai dengan para pembersih sungai yang setiap hari harus bersusah payah dalam melaksanakan tugas kewajibannya, khususnya terkait dengan mitigasi bencana di Kota Pekalongan.
Sebagai salah satu OPD yang memiliki wewenang dalam penanganan mitigasi bencana, Saelany menekankan seluruh Satgas Penanganan Bencana yang ada di Kota Pekalongan, mulai dari jajaran TNI/ Polri, BPBD, PMI, Relawan, bahkan Komunitas, agar terus bersinergi, saling bahu-membahu dalam mengantisipasi maupun mengatasi setiap musibah yang mungkin terjadi di Kota Pekalongan. Sejak beberapa waktu terakhir ini Kota Pekalongan berkali-kali dilanda bencana. Mulai dari banjir yang diakibatkan rob, hujan maupun tanggul yang jebol, lalu ada badai angin, kebakaran, hingga musibah Covid-19 yang saat ini telah menjadi pandemi global, dan mempengaruhi berbagai sendi kehidupan.
“Dalam hal ini, BPBD Kota Pekalongan senantiasa hadir menjadi garda terdepan bersama komunitas, relawan, yang didukung juga oleh jajaran TNI/ Polri, yang selalu sigap dalam mengantisipasi setiap datangnya bencana. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi bencana yang datang, dibutuhkan penanganan bencana dengan serius dan berkelanjutan. Hal ini tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama, terutama masyarakat setempat. Penanggulangan bencana tidak hanya ditangani oleh Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana saja. Koordinasi antar unsur Muspida, dinas teknis terkait, tim SAR, PMI, Ormas, juga para Relawan dan mahasiswa, tentu sangat diperlukan guna meminimalisir dampak bencana yang mungkin ditimbulkan,”tegas Saelany.
Kalakhar BPBD Kota Pekalongan,Saminta,SPd menjelaskan, pencanangan pembangunan ZI ini sebagai langkah awal mensukseskan reformasi birokrasi dalam penataan sistem penyelenggraan yang baik,efektif dan efesien serta layanan prima serta memuaskan dalam pelayanan mitigasi bencana.
“Kami siap melayani masyarakat siapapun yang datang ke kami yang membutuhkan bantuan kebencanaan baik itu bencana banjir, rumah roboh, hingga penguburan jenazah Covid-19 dengan sepenuh hati, tanpa pamrih dan pilih-pilih. Satgas kebencanaan kami selalu siap siaga pagi, siang, sore dan malam kapanpun dibutuhkan melayani masyarakat dengan sigap dan tanggap yang berprinsip pada kemanusiaan,” Pingkasnya. (HL/Tim)
