Perwakilan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan memimpin rapat koordinasi penanganan darurat sampah bersama fasyankes.
LingkunganRagam

Dinkes Kota Pekalongan Ajak Fasyankes Kelola Sampah Mandiri Hadapi Status Darurat

Kota Pekalongan, Garudacitizen – Menyikapi status darurat sampah yang tengah berlangsung, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan menggelar pertemuan koordinasi bersama perwakilan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti puskesmas, rumah sakit, dan Labkesda. Pertemuan berlangsung di Aula Dinkes Kota Pekalongan, Senin (14/4/2025), turut menghadirkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan RSUD Bendan.

Fokus utama koordinasi ini adalah penanganan sampah yang berasal dari fasyankes, yang turut memberi kontribusi pada timbulan sampah kota. Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui Sanitarian Muda, Maysaroh, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan surat edaran Wali Kota mengenai pengurangan dan pemilahan sampah.

“Namun implementasi di lapangan tidak akan maksimal tanpa edukasi langsung. Maka forum ini penting untuk berbagi praktik baik,” jelasnya, Selasa (15/4/2025).

Maysaroh mencontohkan inovasi dari RSUD Bendan yang telah mengelola sampah secara mandiri, mulai dari pemilahan hingga pemanfaatan sampah organik menjadi eco-enzyme, kompos, dan pakan maggot. Inisiatif ini diharapkan bisa ditiru oleh fasyankes lainnya, khususnya yang setara rumah sakit.

Beberapa fasyankes seperti RS Karomah juga telah memulai pengelolaan sampah organik sebelum status darurat ditetapkan. Namun, dengan kondisi saat ini, semua fasyankes didorong lebih serius membentuk tim pengelola sampah dan menyiapkan sarana prasarana pendukung.

Terkait limbah medis, pengelolaan sudah sesuai regulasi dengan melibatkan pihak ketiga. Tantangan utama terletak pada limbah domestik yang selama ini masih bergantung pada pengangkutan dari Pemkot. “Kita harus mulai siap kelola sendiri. Untuk wilayah rawan banjir, pengolahan seperti kluwung tidak memungkinkan. Bisa diganti dengan lubang atau sumur kompos,” terang Maysaroh.

Untuk sampah anorganik, Dinkes mendorong pembentukan Bank Sampah Unit (BSU) atau kerja sama dengan TPS3R dan bank sampah induk. Sementara itu, limbah residu direncanakan akan dibakar dengan insinerator ramah lingkungan yang sedang dalam proses pengadaan. Untuk sementara, residu akan dikirim ke TPS3R terdekat.

“Harapannya fasyankes bisa lebih mandiri dan mendukung gerakan Kantor Zero Waste. Perubahan mindset penting, bahwa sampah adalah tanggung jawab kita. Kalau belum bisa mengolah, minimal kurangi produksi sampahnya,” tutupnya.

Related posts

RSUD Bendan Kota Pekalongan Jadi Rujukan Lini Kedua

Hadi Lempe

Tergiur Upah Jutaan Rupiah, Kurir Sabu Di Bekuk Polisi

Hadi Lempe

Puluhan Anggota KTT Diajak Kembangkan Hasil Olahan Produk Unggulan

Hadi Lempe

Jumlah Pencari Kerja di Kota Pekalongan Meningkat

Hadi Lempe

PPNP Terbitkan 1.303 SPB

Hadi Lempe

Rutan Kelas IIA Pekalongan Hadirkan Solusi Lingkungan Lewat Program Posnik Lodji dan Pengelolaan Sampah Anorganik

Hadi Lempe

Leave a Comment