Wonosobo Garudacitizen Jateng – PC PMII Wonosobo, Kamis (10/2/2022) sore menggelar aksi solidaritas dalam acara Istighosah Kubro dan Pembacaan Deklarasi Penolakan Proyek Tambang Quarry Desa Wadas di Masjid Al-Furqon Universitas Sains Al-Quran Wonosobo, Jawa Tengah.
Gerakan aksi yang dimulai sejak pukul 16.00 WIB itu di pandegani oleh Pengurus Cabang PMII Wonosobo dan menggait sejumlah mahasiswa kader PMII, anggota Badan Eksekutif Mahasiswa, dan seniman Teater Banyu Wonosobo dalam rangka mewujudkan sikap simpatik terhadap isu penambangan yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Chandra Yuda, selaku Sekretaris Umum PC PMII Wonosobo menuturkan bahwa kegiatan terebut merupakan bagian dari proses penanaman kepekaan sosial.
Koordinator lapangan, M. Fahmi Ahfaz menghimbau agar tim solidaritas Wonosobo tetap siap dan sigap membantu dalam proses pengawalan terhadap isu di Desa Wadas.
“Menurut informasi dari acara Konferensi Pers Ke-2 dalam tajuk Pasca Penangkapan Warga 8-9 Februari 2022 yang saya ikuti bersama Walhi, LBHI, dan beberapa wartawan yang berada di TKP banyak fakta di lapangan yang tidak sesuai dengan pemberitaan. Maka perlu adanya pelurusan sesuai fakta lapangan, aehingga tidak terjadi gagal paham terhadap masyarakat yang tidak mengerti kebenaranya,” ungkap M. Fahmi Ahfaz, koordinator lapangan.
Salahsatu tim koordinator lapangan, Hazmi Al-Faqih juga menegaskan kepada seluruh elemen simpatisan agar tidak mendekati ke daerah Wadas terlebih dahulu.
“Saya berharap kepada teman-teman untuk tidak nekat pergi ke Wadas terlebih dahulu, karena situasi yang masih kurang aman. Dan kita saling koordinasi satu sama lain sambil menunggu kabar terbaru dari simpatisan lain yang masih berada di wilayah Wadas.” Tuturnya.
Haekal Fatih dan Alfani Ahsan, selaku seniman Teater Banyu Wonosobo juga menginisiasi pembuatan pamflet penolakan tambang Desa Wadas dan mengunggah ke media-media sosial. Menurutnya, aksi tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap perjuangan warga Wadas yang konsisten menolak penambangan quarry di Desa Wadas, dan supaya isu tersebut tidak tenggelam di media sosial.
IKA PMII Wonosobo, Dr. Nurul Mubin turut hadir dalam aksi simpatik dan memberikan apresiasi penuh terhadap simpatisan yang ikut serta di Masjid Al-Furqon Universitas Sains Al-Quran Wonosobo. Ia menuturkan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh PC PMII Wonosobo adalah kegiatan yang menjunjung tinggi asas cita-cita kemerdekaan kemanusiaan. Dr. Nurul Mubin juga menilai bahwa aktivitas yang mengganggu hajat orang banyak adalah tindakan yang harus dilawan.
Hingga pukul 17.15 WIB, peserta aksi berkumpul di halaman Universitas Sains Al-Quran Wonosobo untuk mendeklarasikan pernyataan sikap PMII Wonosobo atas kesewenang-wenangan pemerintah terhadap warga Desa Wadas. Disahkan oleh Ahmad Munawwir., S.Pd selaku Ketua Cabang PMII Wonosobo, ada beberapa poin gugatan yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah dan Kapolda Jawa Tengah tertera di dalam surat pernyataan sikap, sebagai berikut:
- Menghentikan rencana pertambangan quarry di Desa Wadas
- Menarik aparat kepolisian dari Desa Wadas serta menghentikan kriminalisasi dan intimidasi aparat terhadap warga Wadas
- Mengusut tuntas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian di Desa Wadas
- Meminta peran serta Pengurus Besar Nahdlotul Ulama untuk mendukung dan membantu perjuangan warga Wadas
Presiden Mahasiswa Universitas Sains Al-Quran Wonosobo, M. Dimas Adji menyampaikan bahwa kegiatan aksi ini merupakan gerakan positif. Sehingga andil mahasiswa bisa menjadi kontribusi baik dalam proses pembelaan terhadap kaum tertindas. Ia juga berharap agar inisiatif kawan-kawan PC PMII Wonosobo ini membuahkan hasil sesuai dengan maksud bersama, yakni menjunjung tinggi asas cita-cita kemerdekaan kemanusiaan. (Mukarom)