Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Meskipun pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tapi kinerja ekspor masih menjanjikan baik ekspor secara mandiri maupun melalui pihak ketiga. Tercatat, nilai ekspor Kota Pekalongan Periode I (Januari-Juni) tahun 2021 sebesar USD 14.243.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan, Sri Haryati S.Sos. M.M., saat di temui di ruang kerjanya, Selasa (10/8/2021).
Ia menjelaskan selama pandemi, aktivitas ekspor masih sama tidak ada perubahan baik dari sisi perizinan maupun persyaratan eksportir. “Masa pandemi ini, memang kegiatan ekspor cukup terdampak. Sebab, ada beberapa negara yang memang masih menutup akses kegiatan ekspor seperti Myanmar,”ungkap Haryati.
Hingga Juni 2021, dari 22 pelaku usaha sebanyak 19 pelaku usaha aktif melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Cina, Korea, Jepang, Perancis, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Thailand.
“Produknya beragam tidak hanya batik, tetapi juga ada hasil olahan ikan, kerajinan (Craft), benang, sarang burung wallet, material fabric, kain tenun dan lainnya,”imbuhnya.
Lanjutnya, di tahun ini ada penambahan UMKM yang melakukan ekspor yakni PT Ade mas Perdana dengan produk Shisa brikette dari tempurung kelapa. “Ada juga UMKM baru yang melakukan ekspor dengan produk berupa hasil olahan ikan atau frozen,” kata Haryati.
Ia berharap, pandemi segera berakhir sehingga aktivitas ekspor bisa kembali normal. “Mudah-mudahan nilai ekspor dan jumlah pelaku usaha bisa bertambah. Sehingga, meningkatkan kesejahteraan dan penghasilan pelaku UMKM,”pungkasnya. (HL/Dita)