Pulihkan Trauma Anak Korban Banjir, Dindik Beri Trauma Healing
Ragam

Pulihkan Trauma Anak Korban Banjir, Dindik Beri Trauma Healing

Bencana alam berupa banjir yang terjadi di beberapa wilayah Kota Pekalongan sejak Rabu malam, membuat Dinas Pendidikan Kota Pekalongan langsung sigap dan harus bekerja ekstra. Pasalnya, salah satu dampak yang ditimbulkan dan menjadi pekerjaan bagi Dinas Pendidikan setempat membentuk tim psikolog dibantu relawan yang terdiri dari guru-guru TK dan PAUD. Untuk memberikan bantuan pemulihan trauma (trauma healing) pada anak -anak korban bencana banjir di posko pengungsian. Yang berlokasikan di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jumat sore (21/2/2020).

Kota Pekalongan, GarudaJateng – Kepala Seksi Kurikulum dan Kelembagaan PAUD Dinas Pendidikan yang sekaligus seorang psikolog pendidikan, Sherly Imanda Hidayah,SPsi menyampaikan. Bahwa tidak hanya orang dewasa, secara psikis anak-anak yang paling besar merasakan dampaknya ketika terjadi bencana. Sehingga, dibentuknya tim trauma healing ini sangatlah tepat untuk mengurangi trauma dari anak-anak pengungsi korban banjir di Kota Pekalongan saat ini.

“Saat ini kami masih di Aula Kecamatan Pekalongan Barat dan rencananya akan keliling ke beberapa titik lokasi pengungsian banjir. Untuk siap diterjunkan guna menghibur anak-anak korban terdampak banjir di Kota Pekalongan. Oleh karena itu, pemulihan trauma ini menjadi salah satu prioritas kami agar anak-anak yang menjadi korban banjir bisa ceria kembali,” tutur Sherly.

Lanjut Sherly, adapun kegiatan dalam trauma healing ini, anak-anak dihibur dengan kegiatan mendongeng oleh seorang pendongeng yang mumpuni dan pernah menjuarai Lomba Dongeng Tingkat Nasional, Bapak Kunduri. Selain itu, mereka juga diajak menyanyi dan menari bersama, bermain dan bergembira agar mereka betul-betul tidak memikirkan bencana banjir tersebut.

“Kami ingin anak-anak lebih mawas diri, mengenal banjir bukan sesuatu hal yang menakutkan. Tetapi lebih kepada mereka tetap bisa bertahap dan siap mengenai apa yang harus disikapi, ketika musibah atau bencana itu datang dan tidak berlarut-larut sedih memikirkannya, mengajarkan mereka menjadi lebih tanggap bencana,” tutup Sherly. (GC-J)

Related posts

Koperasi di Kota Pekalongan Harus Lebih Kreatif dan Terus Berinovasi Dalam IT

Hadi Lempe

SMPN 2 Temanggung, Wakili Jateng Jambore Budaya Nasional 2019

Hadi Lempe

BPBD Bantu Evakuasi Lansia Yang Terbaring Sakit

Hadi Lempe

Usai Para Petugas Pelayanan Publik Divaksin, Pemkot Sasar Kalangan Lansia

Hadi Lempe

Banjir Masih Melanda, Pemkot Tetapkan Perpanjangan Status Tanggap Darurat

Hadi Lempe

Dukung Pembangunan Pelabuhan Onshore, Kemenko Marves RI Pastikan Kesiapan Infrastruktur Dasar

Hadi Lempe

Leave a Comment