Pekalongan, GC – Guna memanfaatkan peluang pasar Internasional, Direktorat Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melakukan kunjungan kerja ke Kota Pekalongan untuk memajukan sektor usaha lokal yang ada di Kota Pekalongan. Kunjungan tersebut langsung disambut hangat oleh Walikota Pekalongan beserta jajaran di Ruang Jatayu Setda Kota Pekalongan, Senin (22/4/2019).
Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz sangat mengapresiasi kunjungan dari Kemenlu RI dalam rangka upaya mengenalkan dan meningkatkan potensi yang ada di Kota Pekalongan termasuk potensi batik, perikanan, dan sarang burung walet.
“Ini dari Kemenlu Dirjen Asia Pasifik, tentu saja dalam rangka agar mereka tahu lebih banyak tentang Kota Pekalongan, memang kami hadirkan sehingga expor akan kita pacu sesuai dengan bidang yang ada di Kota Pekalongan termasuk burung wallet, cold storage, ikan, batik yang menjadi fokus kita, ”ucap Saelany.
Diungkap Saelany, kunjungan dari Kemenlu ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya khususnya bagi para pengusaha lokal yang ada di Kota Pekalongan untuk lebih memacu dalam segi pemasaran sehingga perekonomian Kota Pekalongan akan semakin baik.
“Selama ini expor dari Kota Pekalongan ini apa saja terlebih lagi expor kita meningkat sehingga dengan hadirnya beliau-beliau ini akan lebih memacu dalam pemasarannya yang tentunya untuk kemajuan Kota Pekalongan yang lebih baik, ”ungkap Saelany.
Perwakilan dari Dirjen Asia Pasifik dan Afrika yang juga selaku Fungsional Diplomat Madya Kemenlu RI, Dwi K.I. Miftach menuturkan tujuan kunjungan Kemenlu ke Kota Pekalongan adalah sebagai upaya diplomasi ekonomi dalam mengedepankan produk-produk lokal Indonesia untuk dapat bersaing di mancanegara, khususnya negara-negara Asia Pasifik dan Afrika.
“Kunjungan kami dari Kemenlu adalah dalam upaya diplomasi ekonomi yaitu salah satu upaya Kemenlu untuk mengedepankan produk-produk lokal Indonesia ke mancanegara khususnya untuk pagi hari ini kami dari Direktorat Asia Pasifik dan Afrika yang terdiri dari Benua Asia, Bnua Afrika dan beberapa kepulauan di Pasifik yang ternyata membutuhkan produk-produk yang dihasilkan di Indonesia dalam memajukan, melink and match apa yang dihasilkan para pengusaha lokal untuk bisa diexpor ke negara-negara di Asia Pasifik dan Afrika, target nya banyak, Asia tenggara ada 12 negara, Asia timur pasifik ada 26 negara, Australia, India, New Zaeland, Jepang, Pakistan, mana yang ada peluang, akan kami dorong yang tentunya untuk memajukan kesejahteraan ekonomi lokal, ”tutur Dwi.
Menurut Dwi, potensi yang dimiliki Kota Pekalongan sangat besar sekali terutama sentra batik. Pihaknya menginginkan adanya keikutsertaan dari Kemelu dalam memberikan masukan yang dapat dijadikan saran kepada para pengusaha lokal yang ada di Kota Pekalongan dalam mengembangkan usahanya.
“Karena dari perwakilan-perwakilan yang kami miliki di lebih dari 100 negara, kami memiliki tips atau saran yang bisa dikembangkan oleh para pengusaha lokal misalnya saja sarang burung walet yang permintaannya sangat tinggi sekali di Singapura, mereka sudah menghubungi kami di Kedutaan Besar dan menginginkan bahwa membutuhkan sarang walet untuk kesehatan, dan ingin membeli lebih banyak dan itu peluang yang harus ditangkap oleh pengusaha-pengusaha di Kota Pekalongan, ”kata Dwi.
Disampaikan Dwi, bentuk dukungan Kemenlu RI kepada Pemerintah Kota Pekalongan akan mengenalkan potensi-potensi yang ada di Kota Pekalongan tersebut untuk dimuat dalam Majalah Akses yang diterbitkan oleh Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI.
“Kami juga dalam rangka menerbitkan majalah akses yang bisa masuk ke semua pasar baik promosi, penjualan maupun investasi. Majalah akses itulah yang akan kami paparkan apa itu Kota Pekalongan yang akan dibaca oleh para pengusaha, mahasiswa, kalangan anak muda agar mereka dapat berpikir bahwa mereka dapat menjadi pengusaha muda untuk dapat membantu memajukan perekonomian Indonesia, ”papar Dwi. Dwi juga menghimbau agar para pengusaha lokal dapat bersaing dan tidak menyerah dalam mengembangkan usahanya ke kancah Internasional.
“Pesan kami untuk para pengusaha lokal jangan mudah menyerah , dan kami dari Kemenlu berpesan saat ini eranya sudah diplomasi ekonomi yaitu untuk memajukan para pengusaha lokal untuk bisa berbicara di dunia lokal dan jangan pernah menyerah untuk kaum milenial Indonesia, ”tutup Dwi. (GC.Tim)