Dindik Kota Pekalongan
Pendidikan

SMPN 14 Menjadi Icon Pelajar Pancasilla

Kota Pekalongan Garudacitizen Jateng – Selama satu tahun ini SMPN 14 Kota Pekalongan telah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. SMPN 14 yang merupakan sekolah penggerak di Kota Pekalongan baru-baru ini menggelar Karya Proyek Pemuatan Profil Pelajar Pancasila sebagai bentuk apresiasi dan ruang bagi para siswa untuk unjuk karya.

Gelar Karya Proyek di SMPN 14 Pekalongan, Sabtu (11/6/2022) imenjadi perhatian banyak sekolah negeri dan swasta di Kota Pekalongan, bahkan dari Dinas Pendidikan luar daerah study banding ke SMPN 14 Pekalongan. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim SH MHum saat menghadiri gelar karya.

“Kami atas nama Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kota Pekalongan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada sekolah penggerak seperti SMPN 14 Pekalongan yang telah menginisiasi kegiatan gelar karya ini,” tutur Hakim.

Hakim mengakui jika pihaknya semakin tahu implementasi dari Kurikulum Merdeka yang sudah dipraktikkan di SMPN 14 , sehingga nantinya bisa jadi percontohan dan kepala sekolah dapat mengimbasnya melalui program sekolah penggerak di Kota Pekalongan.

“Ini karya nyata para peserta didik yang sangat mengagumkan dan membanggakan,” kata Hakim.

Disebutkan oleh Hakim, sudah banyak kabupaten/kota yang telah berkunjung studi banding untuk mencontoh implementasi dari Sekolah Merdeka Belajar dari Kurikulum Merdeka di SMPN 14 . “Kemaren juga hadir dari Dindik Banjarnegara, Cilacap, dan terakhir Pangandaran Jawa Barat. Juga ada permintaan dari Kalimantan Selatan yang akan berkunjung ke Kota Pekalongan. Kami akan mengambil lokus jenjang SMP di SMPN 12 dan SMPN 14,” sebut Hakim.

Hakim mengaku bangga memiliki SMPN yang lokasinya berada di perbatasan namun prestasinya luar biasa. Arah merdeka belajar ini telah memacu bakat dan potensi siswa sesuai dengan arahanya.

“Dari tiga program tersebut kita bisa melihat program pertama yakni muatan lokal, menunjukkan banyak anak kelas 7 sudah hafidz Alquran dan Juz Amma. Kedua terkait bahaya perundungan, ini ada percontohan membuat modul sekolah anti perundungan bahkan SMPN 14 telah dinyatakan sebagai sekolah ramah anak. Kemudian ketiga, implementasi pupuk organik cair melihat potensi di sini merupakan wilayah agraris,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala SMP N 14 Pekalongan, Siti Nurul Izzah menerangkan bahwa kegiatan gelar karya proyek pemuatan profil pelajar pancasila adalah untuk memberikan apresiasi kepada siswa yang telah melaksanakan proyek. Hal ini memberikan ruang kepada para siswa yang sudah melaksanakan proyek untuk menginformasikan hasil karyanya.

“Harapannya, di Kurikulum Merdeka bisa dijadikan contoh oleh sekolah lain. Kami sudah melaksanakan Kurikulum Merdeka selama setahun, tahun berikutnya kami ingin memperbaiki apa yang sudah kami laksanakan kemudian memantapkan dan mengimbaskan ke sekolah lain untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka,” pungkas Nurul. (HL/Tim)

Related posts

Universitas Moestopo Gandeng PWOIN dan MIO Indonesia Kerjasama UKW Wartawan

Hadi Lempe

Junjung Sikap Toleransi, KKN Besito 1 Unisnu Jepara Gelar Seminar Moderasi Beragama.

Hadi Lempe

Pojok Baca Cikita Diresmikan Dan Tingkatkan Minat Baca Anak Usia Dini

Hadi Lempe

Deklarasi Tak Ada Diskriminasi dalam Sekolah Ramah Anak

Hadi Lempe

Dindik Gagas Program Dolan Ke-PAUD

Hadi Lempe

Bangunan Representatif, Tunjang Kualitas Layanan PAUD

Hadi Lempe

Leave a Comment