Kota Pekalongan, garudacitizen.Jateng – Puskesmas di Kota Pekalongan sudah terakreditasi 100 persen sejak akhir 2018 dan membuat Kota Pekalongan mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI karena menjadi salah satu daerah yang puskesmasnya telah terakreditasi 100 persen. Kendati demikian sesuai Amanat Permenkes No 46 Tahun 2015 bahwa Puskesmas yang telah terakreditasi akan dilakukan akreditasi ulang atau reakreditasi setiap 3 tahun sekali. Bagi Puskesmas yang telah terakreditasi pada tahun 2016, maka pada tahun 2019 harus dilakukan akreditasi kembali.
Pada tahun 2019 ini dijadwalkan ada lima puskesmas di Kota Pekalongan yang reakreditasi yang sampai saat ini baru empat puskesmas yakni Puskesmas Kusuma Bangsa, Puskesmas Krapyak Kidul, Puskesmas Bendan, dan Puskesmas Jenggot yang baru re-akreditasi. Kemudian Puskesmas Dukuh belum re-akreditasi karena masih dalam proses rehabilitasi dan diperkirakan akan re-akreditasi pada September 2019.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan, Slamet Budiyanto SKM MKes, Rabu (14/8/2019). “Reakreditasi ini dilakukan agar puskesmas tidak ‘jalan di tempat’ setelah mendapatkan status terakreditasi, namun tetap terus menerapkan prinsip peningkatan mutu yang berkesinambungan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat,” tutur Budi.
Lanjut Budi menerangkan bahwa pada penilaian tahun 2016 lalu lima puskesmas yang diakreditasi ini ada dua yang mendapat nilai Dasar dan dua nilai Madya dari tingkatan penilaian mulai dari Dasar, Madya, Utama, kemudian Paripurna. “Harapannya kelima puskesmas yang reakreditasi tahun ini memperoleh nilai Utama kalau bisa nilai Paripurna,” tandas Budi.
Pada tahun 2019 ini ada lima puskesmas yang reakreditasi, tahun 2020 ada enam puskesmas yang direakreditasi, dan pada tahun 2021 ada tiga puskesmas yang direakreditasi, begitu seterusnya untuk reakreditasi ini karena dilakukan tiap tiga tahun sekali. (GC.Tim)
